WAHANAINFO.COM- Menurut Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), dimasa depan, bukan negara besar yang akan mengalahkan negara kecil. Bukan juga negara kaya yang akan mengalahkan negara miskin. Melainkan negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.
“Lalu apa yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain di masa depan? Dibutuhkan setidaknya tiga fondasi utama: infrastruktur, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi,” sebut Jokowi melalui postingan di halaman facebooknya, Jumat 5 Agustus 2022.
Menurut mantan Walikota Solo itu, infrastruktur yang dibangun saat ini, hasilnya mungkin baru akan terasa pada lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Dalam tujuh tahun ini, Pemerintah telah menambah 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan bukan tol, 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 38 bendungan baru, hingga irigasi 1,1 juta hektare.
Hilirisasi dan industrialisasi, sedang mulai dilaksanakan dan pemerintah mendapatkan banyak keuntungan.
“Anda tahu, nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai USD1 miliar atau Rp15 triliun. Begitu ekspor bahan mentah kita hentikan di tahun 2017, nilai ekspor nikel kita di 2021 mencapai lebih Rp300 triliun!,” tulisnya.
Lalu digitalisasi, lanjut Jokowi, utamanya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Ada 65,4 juta UMKM di Indonesia, yang semuanya berkontribusi pada 61 persen ekonomi Indonesia.
“Jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, saya yakin, PDB/GDP ekonomi Indonesia yang saat ini USD1,2-1,3 triliun menjadi di atas USD3 triliun — ranking tujuh dunia di tahun 2030 dan keempat dunia di tahun 2045,” pungkasnya. (Jos)