SIMALUNGUN – Petani di Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi jenis urea dan phonska.
Hal itu disampaikan salah seorang petani berinisial BS, kepada wahanainfo.com.
“Pupuk subsidi tidak ada, makanya terpaksa beli pupuk non subsidi,” ujarnya.
Hal ini pun dibenarkan pengusaha Kios Pengecer Resmi, UD Sinta, saat dikonfirmasi. Pengusaha UD Sinta mengaku bahwa sudah empat bulan pupuk subsidi tidak didistribusikan Distributor ke Tapian Dolok.
“Sudah empat bulan tak masuk,” kata Boru Manurung pengusaha UD Sinta.
Dia berharap agar Distributor dan Pemkab Simalungun menyalurkan pupuk subsidi jatah para petani.
“Warga (petani) juga sudah mengeluhkan tidak adanya pupuk subsidi ini. Terpaksa beli pupuk non subsidi yang sangat mahal,” cetusnya.
Sayangnya, Distributor pupuk subsidi urea untuk Kecamatan Tapian Dolok, Manaf, saat dikonfirmasi tidak bersedia memberikan respon. Dihubungi tak diangkat dan pesan whatshap juga tidak dibalas.
Kadis Pertanian Pemkab Simalungun, Ruslan Sitepu saat dikonfirmasi juga tidak memberikan respon. Pesan yang dikirimkan tak kunjung dibalas.
Terpisah, saat tim wahanainfo.com melakukam investigasi ke Pasar Horas Pematang Siantar, ditemukan stok pupuk subsidi membludak. Setiap kios pupuk di Pasar Horas menjual pupuk subsidi dengan harga Rp 290 Ribu.
Kios pertama yang ditanyakan oleh tim adalah UD Hinalang Jaya. Pemiliknya mengaku bahwa dirinya menjual pupuk subsidi.
“Ada (pupuk subsidi urea). Tapi harganya Rp 280 Ribu per sak,” katanya.
Saat ditanyakan apakah tidak bisa kurang?
Dia menjawab tidak bisa. “Itu sudah harga pas. Harga pasaran,” katanya.
Kemudian UD Tani Makmur juga mengaku menjual pupuk subsidi. Namun dia menyarankan agar membeli ke kios pengecer (resmi) terlebih dahulu.
“Ada, harganya Rp 290 Ribu. Kenapa ngak beli ke kios aja? Terdaftar di kelompok tani kan?,” tanya pengusaha berparas cantik itu.
Kemudian tim menanyakan ke UD Ganda Tani. Pengusahanya juga mengaku menjual pupuk subsidi urea dan phonska.
“Harganya Rp 290 Ribu bang. Boleh kurang, 280 ribu. Untuk tanaman apa bang?,” katanya.
Salah seorang pedagang buah di lokasi itu (gedung 1 lantai 1), saat diwawancarai mengatakan bahwa rata-rata kios pupuk di Pasar Horas menjual pupuk bersubsidi.
“Hampir semua kios pupuk disini menjual pupuk subsidi. Langsung tanyakan aja (ke kios),” katanya.
Kadis Pertanian Pemko Siantar, Ali Akbar, saat dihubungi tak bersedia mengangkat telefon. Pesan whatshap yang dikirimkan juga tak kunjung dibalas.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 10 tahun 2022, menyebutkan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk urea bersubsidi adalah Rp 112.500 per karung (50 kg), dan pupuk phonska bersubsidi Rp 115.000 per karung. (Dedy/Jos)