WAHANA INFO, SIMALUNGUN – Polres Simalungun telah menggelar reka ulang (rekonstruksi) sebanyak 28 adegan terkait pembunuhan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anaknya yang terjadi beberapa bulan yang lalu di rumah korban di Perumnas Mutiara Lanbow, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Senin 05 Juni 2023 Sekira Pukul 11.00 WIB.
PNS pada Dinas Kesehatan Pemkab Simalungun yang bertugas sebagai Bendahara BOK Puskesmas Bandar Huluan, Lenni Herawati Bibela Hutapea (43) ditemukan tewas bersama anak laki-lakinya yang berusia 13 tahun di rumahnya pada Jumat 14 April 2023 lalu.
Reka ulang yang berlangsung sekitar dua jam itu dipimpin Kapolsek Perdagangan AKP J Panjaitan, SH beserta Kanit Reskrim IPTU Fritsel Sitohang. Turut dihadirkan tersangka Safrin Dwifa didampingi panasehat hukum dan keluarga korban bersama Pengacara serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Weni Situmorang, SH dan Andohar Munthe.
Dari adegan per adegan terungkap, tersangka Safrin Dwifa yang merupakan tetangga tidak jauh dari rumah korban, berencana untuk melakukan perampokan dengan memgunakan senjata tajam (pisau) yang sebelumnya dibeli pada tanggal 12 April 2023 disalah satu toko peralatan di daerah Perdagangan.
Pada awal april 2023, sebelum pembunuhan, tersangka menyewa 1 (satu) unit mobil wuling Cortez. Mobil tersebut dipakai tersangka Safrin Dwifa selama 2 hari dan digadai sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk membayar hutang. Karena pembayaran rental tidak pernah dilakukan tersangka, pemilik mobil kemudian terus menerus menelepon mempertanyakan dan tersangka beralasan bahwa uang sewanya belum dikasih bosnya. Karena desakan-desakan tersebut, Safrin Dwiva akhirnya berniat melakukan perampokan.
Setelah Safrin Dwifa berhasil membeli sebuah pisau bergagang kayu, tersangka merencanakan untuk mencari sasaran yang akan di rampok. Pada hari Jumat tanggal 14 April 2023 sekira pukul 13.15 WIB, selesai melaksanakan Ibadah Sholat jumat, Safrin Dwifa kembali kerumah dan melewati rumah korban dan melihat ada 1(satu) unit mobil terparkir diteras rumah korban dan berencana untuk mencuri mobil tersebut.
Sekira pukul 14.30 WIB tersangka berencana melancarkan aksinya, kemudian mengambil pisau yang terletak di wesatfel dan meletakkan diatas sepeda motor merk honda scoopy BK 2158 TBL miliknya dan langsung menuju rumah korban.
Tersangka membuka pintu rumah dan mengintip rumah korban dan melihat mobilnya terparkir diteras. Kemudian tersangka Safrin Dwifa mengambil pisau yang sudah terletak diatas sepeda motor dan memasukkan kedalam kantung celana kanan dan tersangka berjalan kaki menuju rumah korban.
Karena melihat pintu gerbang korban tidak terkunci tersangka membukanya dan masuk dan langsung menuju pintu utama dan membuka pintu besinya yang juga tidak terkunci dan pintu kayu rumahnya dalam keadaan terbuka, didalam rumah tersangka melihat korban Antonius Ferdinan Lumbangaol (anak) sedang tidur dikamar yang pintunya langsung menghadap pintu utama dan pada saat itulah tersangka mengeluarkan pisau dari kantong celana.
Tersangka Safrin Dwifa berjalan kearah kamar utama dan seketika bertemu korban Lenni Herwati Bibela Hutapea (Ibu) yang berdiri dipintu kamar dan saling menatap dengan tersangka, sontak korban langsung bertanya, “Siapa kau?“, di lokasi ini tanpa menjawab, tersangka langsung menusuk leher korban.
Korban Lenni Herwati Bibela Hutapea (Ibu) ditusuk dari arah depan sebanyak 1 kali, sehingga korban terjatuh keatas tempat tidur dan terpeleset kembali jatuh kelantai tidak sampai disitu tersangka memposisikan diri menjadi jongkok dan menusuk kembali di bagian dada sebanyak 1 kali.
Selanjutnya korban Antonius Ferdinan Lumbangaol (anak) datang dari arah belakang tersangka sambil menjerit dan bertanya “ Kok kau tusuk mamakku?”, Dengan posisi membelakangi anak tersebut, tersangka mengayunkan pisau yang dipegangnya kearah anak tersebut dan mengenai lehernya sebanyak 1 kali.
Setelah korban Antonius Ferdinan Lumbangaol (anak) terjatuh, tersangka membalikkan badan dan menekan badan anak tersebut dengan mempergunakan tangan kirinya dan pada saat hendak menusuk perutnya, anak tersebut bergerak-gerak sehingga tusukan tersangka meleset dan mengenai tangan kiri tersangka Safrin Dwifa.
Setelah meleset Tersangka Safrin Dwifa kembali menusuk perut dibawah ketiak korban Korban Antonius Ferdinan Lumbangaol (anak), setelah tersangka mempastikan kedua korban tidak lagi bergerak, tersangka langsung membongkar isi lemari dan mengacak-acak isinya namun tidak ada menemukan barang berharga.
Pada saat mengacak-acak isi lemari, anjing korban menggongong dan tersangka mengira ada orang sehingga tersangka panik dan melihat ada 1 (satu) unit handphone merk Samsung typa A-30S dan langsung dimasukkan ke kantong kiri celana.
Kemudian tersangka berjalan meninggalkan korban menuju kamar mandi dan meletakkan pisau diatas bibir bak mandi, sambil memegangi tangannya yang terluka, tersangka berjalan keluar dari rumah korban dengan terlebih mengunci pintu korban dari luar.
Dengan kondisi tangan terluka, tersangka mengeluarkan sepeda motor dan langsung menuju rumah tersangka, setelah membersihkan darah akibat luka tersangka pergi untuk menemui saksi berinisial “S”, Sekitar pukul 15.15 Wib tersangka tiba dirumah saksi “S” dan tersangka langsung mengatakan “Cik tolonglah tanganku“ oleh “S” bertanya “Kenapa Kau” sambil mengambil sepeda motor yang dibawa tersangka langsung mengambil alih membonceng tersangka menuju Rumah Sakit Karya Husada Perdagangan.
Pada saat dipersimpangan Jalan Sudirman handphone yang dikantung kiri tersangka terjatuh, diatas sepeda motor tersebut tersangka membohongi “S” dengan mengatakan jika tersangka baru saja dibegal.
Kanit Reskrim Polsek Perdagangan mengatakan, “Atas perbuatan itu, tersangka diancam pasal 340 subsider 338 subsider 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup,” ujar IPTU Fritsel. (Rel/Jos)