Wahanainfo | Medan – Dalam rangka menggalang semangat dan komitmen bersama menjaga proses demokrasi yang damai, Forum Politisi Muda Indonesia atau yang disingkat FPMI berkolaborasi dengan BEM Fisip USU, mahasiswa, Politisi Lintas Partai, Calon legislatif lintas partai, dan Dosen Fisip USU kampanyekan Pemilu Damai 2024 , Tolak Money Politik, Black Campaign, Politik Identitas dan sara serta sukses menggelar Talkshow dengan tema ” Muda Beraksi menjaga demokrasi” yang di laksanakan di Aula Fisi USU Senin, 27 November 2023
Sekretaris Nasional Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI), Muhammad Ziad Ananta yang biasa disapa dengan sebutan “Nanta”turut membuka acara yang berlangsung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Beliau juga memberikan pandangan tentang persoalan Money Politik tersebut.
“Money politik merusak prinsip demokrasi yang seharusnya adil dan merugikan proses pemilihan umum. Praktik ini memungkinkan pengaruh finansial untuk mendominasi keputusan politik, mengabaikan substansi dan kualitas calon serta kebijakan yang seharusnya diutamakan. Hal ini memicu ketimpangan akses terhadap posisi politik dan bisa mengurangi kepercayaan masyarakat pada sistem politik secara keseluruhan. Mengurangi dampak money politik memerlukan upaya bersama dari regulasi yang kuat, kesadaran publik, serta transparansi dalam pendanaan politik.” Ungkap Nanta pada opening speech di acara tersebut.
Adlina , Koordinator FPMI Sumut menyampaikan Deklarasi ini merupakan wujud dukungan kami terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang adil, transparan, dan tanpa kekerasan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam semangat kebangsaan, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan menjaga kerukunan serta perdamaian selama proses pemilihan.
“Untuk mencapai demokrasi yang sehat, beberapa langkah krusial perlu diambil. Pertama, menghilangkan sekat-sekat primordialisme dan memperjuangkan pluralisme. Kedua, menjunjung tinggi toleransi untuk mencegah perpecahan oleh politik. Ketiga, menolak politik uang agar korupsi tidak merajalela. Keempat, menjalankan kampanye damai untuk mencegah terpropokasinya masyarakat.” Ungkap Koordinator FPMI Sumut tersebut dalam membuka talkshow muda beraksi menjaga demokrasi
Anggota DPRD Sumut , H Hendra Cipta menyampaikan Money politik sering kali dianggap sebagai tindakan yang mencerminkan kurangnya ide dan gagasan dari Calon Pemimpin yang akan bertarung dalam Proses pemilu.
“Indonesia butuh sosok pemimpin yang membawa gagasan dan aksi nyata untuk Indonesia maju, seseorang yang mengandalkan uang menunjukkan ketidakmampuannya memberikan nilai substansial kepada pemilih. Dalam praktiknya, tindakan ini dianggap sebagai strategi yang merendahkan proses demokrasi dengan mengorbankan prinsip-prinsip kepemimpinan yang seharusnya didasarkan pada ide dan visi yang kokoh”ungkap Anggota DPRD Sumut dalam pemaparannya mengenai aktualisasi demokrasi menuju pemilu damai 2024
Selanjutnya Politisi muda dari PDI Perjuangan Baby Arbiana juga menyampaikan bonus demokrasi pemuda menjadi penentu arah bangsa Indonesia.
“Pemuda, jangan mau dijadikan objek politik, Jadilah penentu masa depan Indonesia dengan mendukung pemimpin berkualitas. Suara kalian memiliki kekuatan untuk membentuk bangsa”ungkap baby dalam pemaparannya tentang peran pemuda menja
Di akhir acara, digelar Deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama Anti Money Politic, Hoax Campaign, Black Campaign dan Politik Identitas Menuju Pemilu Bersih, Damai, dan Berintegritas 2024.
Lap. Adlina