SIMALUNGUN – Ratusan Kepala Keluarga (KK) warga Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran, khususnya Lingkungan Parluasan dan Bawang, sudah hampir satu bulan kesulitan mendapatkan air bersih untuk air minum dan Mandi , Cuci, Kakus (MCK). Pihak PAM Tirta Lihou Unit Tiga Balata diminta harus cepat tanggap dengan situasi darurat ini.
Hal itu diketahui saat puluhan warga Lingkungan Parluasan ditemui beramai ramai mengantri menampung air bersih dari rumah bapak St.S. Gultom / ibu M. Tambunan di jalan Gotong Royong Parluasan. Dimana pemilik rumah baru saja berhasil membuat sumur bor demi mendapatkan air bersih.
Gultom mengisahkan, sudah hampir satu bulan air bersih tidak mengalir ke rumah, disebabkan pipa air minum rusak dan hanyut akibat banjir.
” Namun hingga saat ini belum dapat diatasi oleh pihak PDAM Tirta Lihou Unit Tiga Balata. Sehingga demi kebutuhan Primer terpaksa mengorek kantong dengan biaya besar guna membuat Sumur Bor,” ucap Gultom.
Lanjutnya, setelah berhasil membuat sumur bor dan menghasilkan air bersih, warga sekitar yang mengetahui pun beramai-ramai menampung air guna kebutuhan rumah tangga. Menurutnya, akibat matinya air tersebut, sudah ada sekitar 20 KK membuat sumur bor di rumahnya masing-masing.
Sementara beberapa warga yang di temui, Gesta Siahaan, Linda Siahaan, dan Maria Manurung merasa bersyukur karena terbantu mendapatkan air bersih dari hasil sumur bor Gultom atau ibu Boru Tambunan.
“Untung lah ada Sumur bor pak Gultom sehingga kami mendapatkan air bersih,” ucap Gesta diamini warga lain.
Lalu Maria meminta pihak PDAM agar membuat solusi dengan menyediakan air bersih dengan menggunakan mobil Tanki agar warga tidak kesulitan.
“Seberapa lama kita harus menunggu penanggulangan air bersih. Kami berharap agar PAM Tirta Lihou menyediakan Mobil Tanki untuk membagi air bersih kepada warga,” ujarnya.
Informasi di himpun bahwa sumber air bersih yang diusahai oleh PAM Tirta Lihou Unit Tiga Balata bersumber dari
mata air dari Nagori Suka mulia.
“Namun akibat banjir beberapa waktu lalu pipa rusak dan hanyut. Kami meminta pihak PDAM agar tanggap menangani hal ini. Kalau yang ada kendaraan dan juga masih kuat
bisa saja melansir air dari mana mana saja atau ke sungai untuk MCK. Tapi orang tua yang sudah tidak kuat lagi berjalan ke sungai atau melansir air bagaimana dengan mereka,” ucap Linda kesal.
Kemudian Kepala Unit PAM Tiga Balata Boru Manik dikonfirmasi Jumat (9/9) sekira pukul 14.30 membenarkan situasi saat ini.
“Sarana air bersih berupa pipa dan lain lain rusak akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. Dan saat ini tahap pengerjaan. Pipa pipa air besok Sabtu sudah tiba di tempat. Kami berupaya secepat dapat menyelesaikan pengerjaan agar warga dapat menikmati air bersih seperti biasa. Dari pihak PAM memohon kesabaran warga Tiga Balata dan maklum dengan keadaan ini,” kata Kepala Unit PDAM Tiga Balata. ( Mat)