https/wahanainfo.com /Jakarta “Para tokoh agama dan Pemimpin Spiritual Nusantara dimotori oleh Majelis Ulama Indonesia berkumpul di Sekretariat MUI Jl. Proklamasi 51, Menteng, Jakarta berkumpul dan membuat pernyataan bersama pada Hari Selasa, 2 September 2025. Pernyataan bersama para tokoh agama dan spiritual ini dibacakan bersama oleh sembilan tokoh yang hadir dan mewakili agama serta tokoh spiritual yang hadir pertemuan singkat ini.
Pernyataan selengkapnya para tokoh dan pemimpin spiritual itu lengkap dan komplit seperti termuat berikut ini.
Kami tokoh lintas agama dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menyampaikan sikap :
1. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa yang terjadi belakangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dan para korban mendapatkan kedamaian serta surga di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
2. Mari kita bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang beredar melalui media sosial, pesan berantai, atau berita yang belum jelas kebenarannya guna menjaga kondisi damai sebagai modal utama menjaga kehidupan bersama.
3. Mengingatkan kepada semua pihak tentang bahaya benturan, adu domba. Karena itu mari kita saling mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk upaya adu domba antar agama, antar suku, maupun antar golongan serta benturan antar masyarakat dan aparat keamanan.
4. Mari kita sampaikan aspirasi dan pendapat dalam bingkai kebenaran, kasih sayang dalam dan keadilan. Perbedaan adalah adalah bagian dari demokrasi, tetapi jangan sampai diperalat untuk merusak persatuan dan kesatuan.
5. Menolak segala bentuk kekerasan dan anarkis , adu domba di media sosial, juga perusakan fasilitas umum, maupun tindakan kekerasan yang mencederai ajaran agama dan nilai-nilai luhur bangsa. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi, namun harus diwujudkan dengan cara damai, bermanfaat dan beradab demi menjaga kehormatan rakyat dan bangsa.
6. Mengajak Aparat bertindak adil dan bijaksana bersama pemimpin eksekutif, legislatif serta aparat keamanan untuk mendengar aspirasi rakyat dengan hati yang bijaksana dan penuh welas asih.
7. Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak profesional, transparan dan tidak bertindak berlebihan serta mengedepankan dialog serta mediasi dalam menangani situasi yang berkembang sehingga dapat mewujudkan rasa aman dan nyama.
8. Kami mengajak seluruh umat beragama untuk memperkokoh persatuan, toleransi dan solidaritas. Hanya dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama maupun golongan, kita dapat menjaga bangsa tetap rukun, tenteram dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita berharap peristiwa ini menjadi cermin bagi para pemimpin bangsa bangsa untuk melakukan evaluasi dan refleksi bersama, agar kita mampu menjalankan kepemimpinan yang adil, tulus dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. Dengan kepemimpinan yang berbelarasa dan berkeadilan , masyarakat akan merasakan hadirnya negara yang mengayomi, melindungi serta menghadirkan kedamaian.
9. Kami tokoh lintas agama mendukung pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seperti penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi, tindakan kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan dan lain-lain.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan membimbing kita semua serta menjaga Bangsa Indonesia tetap aman, rukun dan damai demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Pewarta :Suganda)