
WAHANAINFO.COM || TAPTENG – Seratus hari kerja Bupati Tapanuli Tengah, Masinton-Mahmud mandul dalam Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang merupakan program dan gagasan Pj Bupati Sugeng Riyanta, sebelum terpilihnya MaMa.
Program RTLH ini seharusnya sudah berjalan diawal pemerintahan MaMa, adil untuk semua. Namun kenyataannya sampai saat ini, program dengan julukan Tapanuli Tengah Membangun Rumah Rakyat (Tapteng Membara) hilang bak ditelan bumi.
Salah satu warga Sirami Mendrofa (48) dan anaknya Yuniaro Hura (24), warga Desa Kebun Pisang, lorong III, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang ditemui awak media dari Ikatan Jurnalis Ono Niha (IJON) Sibolga-Tapteng mengungkapkan kekecewaannya.
Hal ini berkaitan dengan program RTLH yang telah dijanjikan oleh pemerintah Desa Kebun Pisang, kepada Sirami Mendrofa dan anaknya.
“Rumah saya sudah terlanjur dibongkar, atas arahan kepala lorong III dan salah seorang Babinsa,” ucapnya, Senin (09/06/2025).
“Kini saya dan anak, menumpang dirumah tetangga, sudah hampir 4 (empat ) bulan,” timpalnya.
Ibu yang sehari-hari bekerja membuat tirai dari bahan kulit pelepah sagu ini, hanya mendapat upah 30 ribu rupiah per hari, dan anaknya hanya menjadi buruh harian, itupun kalau ada lowongan.
Wanita yang juga mengalami cacat jari tangan ini, mengungkapkan kekecewaannya karena ia sempat menghabiskan uang dengan meminjam buat biaya pondasi dan timbunan rumahnya.
“Saya pinjam uang untuk pondasi dan timbunan atas arahan aparat desa, agar nantinya bila dana turun, program RTLH tersebut cepat membangun rumah saya,” jelasnya.
Namun sampai saat ini sudah empat bulan setelah rumahnya dibongkar, belum ada kejelasan soal program yang telah dijanjikan tersebut. Ia berharap agar pemerintahan baru Masinton-Mahmud dapat melihat keluhan yang dirasakan masyarakat, untuk tercapainya tujuan adil untuk semua.
Sama halnya dengan Darmin Simanjuntak dan Metia Lase, warga Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, yang telah dijanjikan mendapat program RTLH, masih menunggu Bupati Tapteng merealisasikan program tersebut.
Keluarga yang rumahnya hampir rubuh tersebut, sempat dijanjikan oleh Sugeng Riyanta tambahan biaya upah tukang, apa bila RTLH tersebut berjalan.
“Belum tau kapan RTLH berjalan, padahal kelengkapan berkas kita sudah sampai ke Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim),” ujar Darmin Simanjuntak.
Dikonfirmasi mengenai program RTLH tersebut ke Dinas Perkim, Winner Napitupulu menjelaskan belum ada arahan.
“Belum ada arahan dan perintah pimpinan,” ujarnya. (Sorakhmat)