RAYA KAHEAN, Nagori Marubun Siboras merupakan salah satu Nagori yang ada di Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, lama tidak ada di sentuh pembangunan dari pemerintah.
Organusasi Kepemudaan Pemuda Pancasila,pengurus Nagori Siboras adakan perbaikan jalan swadaya, terletak berlikasi di jalan menuju nagori marubun siboras dari ibu Kota Kecamatan Raya Kahean berjarak sekitar 5 km melalui Nagori Bangun Raya. Jumat (25/11/2022)
Jalan menuju Nagori ini memang sangat memprihatinkan, sudah puluhan tahun tidak tersentuh oleh pembangunan Pemerintah Kabupaten Simalungun, seakan Nagori Marubun Siboras ini menjadi anak tiri di Kabupaten Simalungun.
Saat diwawancarai oleh awak media ini, Payen Purba tokoh Muda Nagori Marubun Siboras ikut dalam perbaikan jalan ini, menyampaikan curhatannya atas perbaikan yang dilakukan oleh Kader-Kader Pemuda Pancasila Nagori Marubun Siboras adalah inisiatif mereka.
“karena mengharapkan pembangunan dari pemerintah Kabupaten Simalungun serasa mustahil.” Kata Payen lirih.
Diketahui sudah sering terjadi kecelakaan tunggal di lokasi-lokasi yang memang jalanan nya berlobang dan berlumpur, dari anak sekolah hingga ibu-ibu, jika terjadi hujan maka anak sekolah dari Nagori tersebut sangat sulit untuk pergi ke sekolah, bahkan banyak yang meliburkan diri.
Sementara kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pendidikan masyarakatnya.
Atas dasar keprihatinan bersama, Pemuda Pancasila Nagori Marubun Siboras melakukan inisiatif untuk melakukan perbaikan seadanya, sesuai dengan kemampuan.
‘Kami sudah putus berharap kepada pemerintah, selama inu seakan mimpi dan atau ilusi belaka, karena sudah puluhan tahun sama sekali tidak ada sentuhan” ungkap Payen lagi.
Informasi yang beredar di masyarakat, ketika hujan turun terlebih pada malam hari, maka jalanan ini sangat sulit untuk dilalui, padahal tidak terjal, namun karena air tergenang dan badan jalan berlumpur.
“Entah sampai kapan, dan mungkin kami akan menjadi nagori terbelakang dikemudian hari, baik dari SDM dan ekonomi, dan saya rasa tidak satu pun kita menginginkannya” tutup Payen. (Binsar Purba)