WAHANA INFO, SIMALUNGUN- Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Khususnya pupuk urea, di tahun 2022 kuota untuk Kabupaten Simalungun hanya sekitar 17 ribu ton. Di tahun 2023 bertambah menjadi 24 ribu ton.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Ruslan Sitepu pada tahun 2022 lalu.
Meskipun kuota pupuk subsidi telah bertambah, ternyata tidak mempengaruhi tindakan para kios pengecer dalam hal harga penjualan. Seperti yang dilakukan UD Nadia yang berlokasi di Nagori Sigodang Kecamatan Panei. Harga urea dibandrol Rp180 ribu per karung.
Hal itu diungkapkan salah seorang petani bermarga Purba saat diwawancarai wahanainfo.com. Dia mengatakan, bahwa UD Nadia masih menjual pupuk subsidi diatas harga HET (Harga Eceran Tertinggi) sebagaimana diatur pada Permintaan nomor 10 tahun 2022.
Berdasarkan Permentan tersebut, harga pupuk urea masih Rp 112.500 per karung. Namun UD Nadia menjual Rp 180 ribu per karung (sak).
“Harganya masih tinggi, 180 ribu per karung,” ujar warga Nagori Sigodang itu.
Dia menilai, hal itu terjadi karena lemahnya pengawasan dan pembinaan dari pemerintah dan distributor. Petani berharap, pemerintah dan distributor pupuk subsidi dapat menindak tegas bagi setiap kios pengecer yang nakal.
Pengusaha UD Nadia, J Saragih saat dikonfirmasi membantah pengakuan dari petani tersebut.
“Ngak bang (tidak Rp 180 per karung),” kata Saragih membalas pesan whatsapp wartawan.
Namun saat ditanyakan berapa harga yang sebenarnya, dia tidak bersedia menjawab. Pesan whatsapp hanya dibaca atau ceklis dua berwarna biru. (Jos)