WAHANAINFO.COM – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) merespon kondisi ancaman krisis pangan yang melanda banyak negara di dunia.
Menurutnya, ada empat langkah atau strategi yang harus dilakukan dalam mengantisipasi krisis pangan agar tidak melanda di Indonesia.
Sebagaimana ditayangkan di halaman facebook Presiden Joko Widodo, Kamis 11 Agustus 2022, Jokowi menerangkan, krisis pangan dunia memang sudah terjadi di beberapa negara. Oleh sebab itu, yang pertama wajib dilakukan Indonesia adalah harus hati hati dan tetap waspada terhadap krisis pangan. Jangan sampai terjadi di negara Indonesia. Oleh sebab itu, menjaga pasokan pangan adalah wajib.
Kemudian yang kedua, kondisi lapangan juga harus dilihat. Distribusi pangannya juga dilihat. Terkadang sebuah propinsi kelebihan pasokan, tapi propinsi yang lain kekurangan pasokan.
“Kalau distribusinya tidak diikuti, bisa menyebabkan satu dua propinsi menjadi harganya naik,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Yang ketiga, lanjutnya, hal yang harus dilakukan juga adalah bagaimana mengganti pangan kita yang di impor. Karena subsitusi (pergantian) impor itu merupakan sebuah keharusan. Apa yang kita impor, itu yang harus kita tanam sebagai penggantinya.
“Misalnya gandum, gandum yang di kita ini bisa dicampur dengan cassava, dicampur misalnya sorgum, dicampur dengan misalnya sagu, saya kira ini akan sangat mengurangi impor kita,” katanya.
Yang keempat, yang wajib dilakukan adalah menjaga inflasi. Bahan makanan, bahan pangan, harus dijaga inflasinya.
“Sehingga kenaikan harganya tidak memberatkan daya beli masyarakat. Itu saja,” kata Jokowi. (Jos)