WAHANAINFO.COM – Tangisan wanita kelahiran 25 tahun lalu itu menggema. Semua orang yang berada di rumah duka turut histeris. Dia menatapi wajah jenajah calon suaminya, yang telah terbujur kaku.
“Sakit kali, ma. Sakit kali kurasa, ma” ujar wanita itu sambil memeluk ibunya yang berada di sampingnya.
Teriakan dan tangisan membuat suasana terasa memilukan.
Wanita itu adalah T br S, kekasih dari Richat Jhon Nainggolan (28) seorang Kepala Cabang Bank (BUMN) di Singli Aceh, yang meninggal dunia karena kecelakaan.
Richat mengalami kecelakaan pada hari Jumat, 1 Juli kemarin, pada saat mengendarai sepedamotor dari Singli Aceh menuju Banda Aceh.
Keduanya merupakan sepasang kekasih yang direncanakan akan menikah pada tanggal 7 Oktober 2022 mendatang.
“Cincin pernikahan sudah dibeli, baju pengantin sudah di tempah, dan undangan pun hendak dicetak. Tapi semua hanya tinggal kenangan,” ungkap Rudi Tarigan, tulang (paman) Richat Nainggolan saat diwawancarai Wahanainfo.com, Minggu 3 Juli 2022.
Rudi mengisahkan, beberapa waktu yang lalu Richat bersama dengan keluarga besar Nainggolan telah datang ke kediamannya dalam rangka memohon doa restu secara adat suku Karo.
Dalam adat Karo, ketika seorang anak laki-laki hendak menikah, wajib meminta restu dari adek/abang laki-laki dari ibu kandungnya (tulang/paman). Acara adat ini sering disebut ngelegi bena emas (Bahasa Karo).
“Sekitar dua minggu yang lalu mereka baru datang ke rumah memohon doa restu,” ujar Rudi.
Rudi menceritakan, sebelum kecelakaan, Richat sempat berkomunikasi dengan calon istrinya, yang saat itu berada di Kota Banda Aceh. Richat hendak berangkat dari Singli Aceh menemui calonnya di Banda Aceh. Kekasihnya sempat melarang Richat naik sepedamotor dan menyarankan agar naik mobil. Namun Richat tetap nekat naik sepedamotor.
“Sepertinya itu sudah pertanda sebelumnya,” ujarnya lagi.
Beberapa jam setelah berkomunikasi, T br S mendapat informasi dari temannya diketahui dari media sosial bahwa ada seorang pria mengalami kecelakaan tunggal di Singli Aceh.
Mengetahui hal itu, dia pun langsung bergerak menuju lokasi. Setelah sampai di salah satu puskesmas, kekasih Richat mendapat kabar bahwa Richat telah dibawa ke salah satu rumah sakit di Banda Aceh.
15 menit setelah sampai di rumah sakit, dia mendapat kabar dari dokter bahwa Richat tidak dapat tertolong dan telah menghembuskan nafas terakhir.
“Mendengar itu, dia langsung pingsan. Ketepatan hanya pacarnya yang ada disana. Keluarga tidak ada,” ujar Rudi menceritakan kronologis yang terjadi.
Dibantu rekan-rekannya, jenazah Richat selanjutnya dibawa ke rumah orangtuanya di Tarutung, Sumatera Utara. Kekasih Richat menangis terus menerus dan berkali-kali jatuh pingsan. Jenazah Richat dikebumikan pada hari Minggu, 3 Juli 2022, sore.
“Ini kami baru pulang dari rumah duka. Masih di perjalanan. Peristiwa ini benar-benar sangat memilukan. Kami merasakan kesedihan yang sangat mendalam,” ungkap warga Dolok Silau, Kabupaten Simalungun itu dengan nada terbata-bata. (3N/Jos)