PURBA | Wahanainfo.Com – Petani jeruk di kecamaran purba kabupaten simalungun pada fase awal belum mengenal perawatan yang mumpuni, sampai saat ini mengandalkan panduan para pelaku kios pupuk.
Gunung Purba pengusaha kios pupuk dusun Mardosniuhur Kelurahan Tigarunggu ketika ditemui wartawan Wahaninfo.Com mengungkapkan kiat bercocok tanam jeruk mulai dari pemilihan bibit, pentingnya perawatan tanaman yang baik dan pemupukan yang tepat.
“Ada baiknya bakal bibit kita beli dari tanah karo tapi menempelnya kita sendiri memilih dari pokok pilihan, karena walau bersumber dari pokok yang sama akan berbeda nanti hasilnya kalau tidak tepat” ungkapnya.
Jika bibit sudah baik akan lebih sempurna bila diperlakukan perawatan yang tepat, akan beda perawatan pada musim kemarau dengan musim hujan.
Penggunaan pupuk semprot dan pupuk tabur standarnya berdasarkan keadaan tanaman dan tentu diketahui dari pengamatan langsung juga berdasarkan unsur hara tanah.
Tidak jarang petani gagal, karena tidak mengetahui unsur hara tanah, kemudian perlakuan pestisida pembasmi hama juga akan berbeda pada masing masing hama. Peran prmilik kios pupuk sesekali ikut ke perkebunan petani untuk mendaparkan informasi yang cukup, supaya dapat memberi panduan yang tepat.
“Ratusan pelanggan saya catat terus, apa pupuk dan pestisida yang sudah digunakan pada tanaman jeruknya, kalau tidak saya pasti lupa.” Tuturnya lagi.
Temuan dan pengamatan media ini pada wilayah kecamatan purba panen jeruk merujuk tidak merujuk pada pola panen di tanah karo yaitu cenderung panen sekali setahun atau disebut panen raya.
Panen tiap satu atau dua bulan atau diaesut panen tanpa musim lebih diminati petani jeruk supaya ada putaran uang dalam membiayai kebun jeruknya maupun biaya hidup petani.
“Saya hanya menjamin buah bisa dipanen 90 %, karena kita tidak menganut panen raya, artinya pada waktu yang bersamaan saya hatus memandu merawat bunga yang sedang muncul juga sekaligus merawat buah yang masih ada. Karena perlakuan pestisida dan pupuk semprot pada bunga beda dengan dosis pupuk semprot dan pestisida pada bunga yang akan menjadi buah” tuturnya. (GP)