Wahaninfo | Jakarta – Polemik penolakan tim nasional (timnas) Israel pada Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia terus bergulir. Sejumlah pihak menolak jika timnas Israel menjadi satu dari 24 negara yang akan berlaga di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan bukan tidak mungkin Indonesia batal menjadi tuan rumah piala dunia U-20 2023. Hal serupa pernah terjadi pada Malaysia yang gagal menjadi tuan rumah Kejuaraan Pararenang tahun 2019, lantaran menolak tim Israel.
“Jadi jangan berpikir karena waktunya sudah mepet, mustahil untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia. Kita tidak bisa menolak Israel, dia sudah lolos lewat kualifikasi dan berhak untuk tampil di Piala dunia,” kata Akmal dilansir dari media BTV sabtu (25/3/2023).
Akmal mengatakan jika Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, bukan saja kepesertaan Timnas Indonesia yang akan dicoret, sanksi dari federasi sepakbola dunia FIFA dan federasi olahraga lain akan berpotensi diterima Indonesia. Hal ini juga mengancam impian Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga terakbar, Olimpiade.
“Indonesia bisa dibekukan FIFA karena tidak berkomitmen, bahkan bisa tidak ikut kalender FIFA karena berpotensi dicoret dari anggota FIFA. Selain itu, Indonesia akan dikecam oleh negara peserta, serta tidak ada kesempatan di event olahraga internasional lainnya,” kata Akmal.
Karena itu menurut Akmal, pemerintah Indonesia harus segera mengambil keputusan sebelum FIFA mengambil langkah-langkah paling buruk untuk Indonesia. Pelaksanaan Piala Dunia merupakan event penting yang tidak boleh disangkut pautkan dengan politik.
“Pilihannya sekarang cuma dua, melaksanakan Piala Dunia dengan adanya Israel atau menolak pelaksanaan Piala Dunia atau otomatis batal menjadi tuan rumah Piala Dunia. Jangan sampai ini menjadi “gorengan politik,” masih kata Akmal
Penolakan Timnas Israel sebelumnya dimulai oleh surat yang dikirimkan Gubernur Bali I Wayan Koster kepada pemerintah pusat pada 14 Maret 2023. Surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET itu perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali untuk Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Selain itu, penolakan kemudian ramai karena dianggap tidak sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia, terutama dari Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan juga Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah melarang pengibaran dan penggunaan bendera Israel di wilayah Indonesia. Lagu Kebangsaan Israel juga dilarang untuk dikumandangkan.
Menurut Akmal dasar penolakan tersebut tidak bisa dijadikan acuan. Meski Indonesia telah lama tidak memiliki hubungan diplomasi dengan Israel, faktanya tim Israel dalam beberapa event olahraga lain pernah tampil di Indonesia.
“Kita juga harus melihat fakta bahwa, ada empat atlet israel yang pernah tampil di Indonesia, 2015 ada BWF bulu tangkis, lalu pada 2022 ada dua atlet dari israel mengikuti kejuaraan dunia panjat dinding, dan Februari tahun ini ada kejuaraan balap sepeda di Velodrome Jakarta,” terang Akmal.
Dampak dari polemik penolakan Timnas Israel kata Akmal, berpotensi menunda drawing atau pengundian timnas peserta yang rencananya digelar 31 Maret 2023 di Bali. Penundaan bisa terjadi karena FIFA meminta jaminan 24 peserta hadir untuk mengikuti drawing.
“Sekarang kan yang masih ditunggu adalah keputusan dari penyelenggara Piala Dunia dalam hal ini pemerintah indonesia, bagaimana mau digelar undian kalau satu pesertanya tidak boleh datang,” kata Akmal. (Dedy Pohan)