Pematangsiantar | Wahanainfo, Yayasan Rumah Peduli Literasi sukses menggelar Festival Rumah Peduli Literasi pada 6-8 Februari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai perlombaan, termasuk bernyanyi, pidato, puisi, story telling, mengabar, dan mewarnai. Festival ini juga menampilkan pertunjukan dari Sanggar Tari Aek Nauli serta sanggar milik Yayasan Rumah Peduli Literasi. (10/02/2025)
Festival ini diikuti oleh ratusan peserta dari jenjang PAUD/TK dan Sekolah Dasar, melibatkan sekitar 80 sekolah dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Dengan tema “Mewujudkan Kembali Potensi, Bakat, Nilai Kebudayaan, Minat Baca, dan Menanamkan Nilai Moral”, kegiatan ini bertujuan menggali potensi dan kreativitas anak sejak dini.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, di antaranya Wali Kota Pematangsiantar yang diwakili oleh Camat Siantar Timur, Masa Rahmat Zebua, SE., M.Si, perwakilan Dinas Arsip dan Perpustakaan, Sekretaris Lurah Merdeka, serta perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar.
Dalam sambutannya, Camat Siantar Timur, M.S. Zebua, menyampaikan harapannya agar festival ini dapat diselenggarakan dua hingga tiga kali dalam setahun karena dinilai sangat penting dalam membangun mental dan kreativitas anak. Dukungan serupa juga disampaikan oleh perwakilan Dinas Arsip dan Perpustakaan serta para guru pendamping.
Sementara itu, Pengawas Yayasan Rumah Peduli Literasi, Pijei Sitorus, S.Pd., menegaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, minat, dan bakat anak-anak. Ia juga berharap Pemerintah Kota Pematangsiantar, Dinas Pendidikan, serta Arsip dan Perpustakaan dapat lebih aktif berkolaborasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), meskipun saat ini Dinas Pendidikan belum memberikan dukungan dalam bentuk surat edaran ke sekolah-sekolah.
Ketua panitia, Yosua Pandiangan, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini, termasuk Bank Indonesia Pematangsiantar, Camat Siantar Timur, Dinas Arsip dan Perpustakaan, serta pihak kelurahan.
Festival ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara yayasan, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan ruang bagi anak-anak untuk berkembang, sekaligus memperkuat budaya literasi sejak usia dini.
Lap. Faiz