JAKARTA – Balai kota yang dulu sepi pengunjung, kini akan ramai kembali dikunjungi warga Jakarta. Tidak hanya itu, jajaran penjual di kawasan balai kota pun akan kembali diuntungkan lagi, mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang dulu selalu mengisi kantong mereka.
Sepinya balai kota Jakarta memang hanya era Anis Baswedan saja. Pada era Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Djarot, balai kota menjadi tempat yang dituju warga DKI untuk berkeluh kesah dan menyampaikan aspirasinya.
Pasca Heru Budi Hartono resmi dilantik menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, posko pengaduan masyarakat akan kembali dihidupkan olehnya.
Tidak perlu melalui banyak perantara lagi, kini warga DKI bisa langsung menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya kepada gubernur dan jajarannya. Tentu itu akan memudahkan masyarakat dalam menemukan solusi dari permasalahan yang membelit mereka.
Lain lagi saat era Anies, posko pengaduan masyarakat dimusnahkan oleh sang gubernur, hal itu yang menjadi kesenjangan besar antara rakyat dan pemimpinnya. Warga menjadi kesulitan berkeluh kesah dan menyampaikan aspirasinya karena hanya berhenti di pemerintah terdekatnya saja, tidak adanya kepastian sampai ke sasaran yang ditujunya.
Amat disayangkan wadah untuk menampung suara rakyat seperti posko pengaduan ini harus ditiadakan demi kenyamanan sang gubernur yang jauh dari hiruk pikuk keramaian warga. Maka, saat ini kabar dibukanya posko pengaduan oleh Heru membuat warga DKI menjadi sangat antusias.
Dalam ungkapannya, Heru memberitahukan kepada para warganya akan membicarakan lebih lanjut dengan seluruh pejabat DKI Jakarta. Program yang sempat berhenti di era Anis itu akan dibuka kembali.
Pada kesempatan itu Heru juga memaparkan penggelaran posko pengaduan itu akan diadakan setiap hari Senin hingga Kamis, pukul 8-9, dan sistemnya dengan digilir per wilayah. Jelas, padat, singkat, rencana itu akan direalisasikan sang gubernur baru, bukan lagi bualan atau janji manis di awal jabatan. (Jos)