Wahana Info
No Result
View All Result
9 Mei 2025 | 14:02 WIB
  • NEWS
  • DAERAH
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • BUDAYA
  • PENDIDIKAN
  • WISATA
  • RUANG KREASI
  • OPINI
  • NEWS
  • DAERAH
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • BUDAYA
  • PENDIDIKAN
  • WISATA
  • RUANG KREASI
  • OPINI
No Result
View All Result
Wahana Info
No Result
View All Result
  • NEWS
  • DAERAH
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • BUDAYA
  • PENDIDIKAN
  • WISATA
  • RUANG KREASI
  • OPINI
ADVERTISEMENT
Home Ruang Kreasi
Kisah Nyata Korban Santet di Sumut, Berawal Sakit Biasa Hingga Lumpuh (Bagian 1)

Ilustrasi santet. (Sumber: Merdeka.com)

Kisah Nyata Korban Santet di Sumut, Berawal Sakit Biasa Hingga Lumpuh (Bagian 1)

by wahanainfo.com
25 Juni 2022 | 18:56 WIB
in Ruang Kreasi
A A
404
SHARES
505
VIEWS

(Tulisan ini adalah penuturan langsung dari yang menderita sakit, dan didampingi beberapa sanak keluarganya saat menceritakannya. Penulis hanya menuturkannya dalam bentuk cerita, dan pembaca berhak penuh untuk meyakini atau tidak, hal-hal yang termuat dalam cerita)

Oleh : Candra Malau 

Hari sudah petang, saat penulis tiba di kampung itu. Melaju menggunakan sepeda motor dan berboncengan bersama teman penulis, akhirnya tibalah di depan rumah yang dituju. Sebuah rumah setengah permanen. Cat rumah itu sudah tampak kusam. Bahan konstruksinya seperti papan, tiang dan seng-nya tampak sudah termakan usia.

Laki-laki yang hendak ditemui penulis, duduk di teras rumah. Dia duduk di kursi roda. Mengenakan celana pendek, berbahan tipis berwarna hijau, yang warnanya sudah tampak lusuh. Dia tak mengenakan baju. Raut wajahnya tampak bagaikan orang yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan. Dia ditemani anak laki-lakinya yang berusia belasan tahun.

“Horas,” katanya, menyambut salam penulis, sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Senyumnya tampak tulus, tersungging di bibirnya yang dibalut kumis tidak terlalu tebal.

“Silahkan duduk,” ujarnya, seraya mempersilahkan penulis duduk di kursi plastik yang ada di teras rumahnya.

Dialah Tohap (nama samaran), laki-laki yang usianya menginjak 40-an tahun, saat bertemu dengan penulis. Menurut pengalamannya, sejak awal dirinya sangat yakin penyakit yang dideritanya bukanlah penyakit gagal ginjal dan darah tinggi, sebagaimana diagnosa medis. Dia yakin betul, dirinya sakit karena guna-guna atau berhubungan dengan hal mistis (santet).

Saat ditemui, dia duduk di kursi roda. Kaki kanan diselonjorkan lurus ke depan, diletakkan sedemikian rupa, di penyangga yang didesain di kursi roda, untuk meletakkan kaki yang sakit. Lututnya dibungkus dengan lilitan kain putih. Uap minyak urut menyeruak ke penciuman. Uap itu bersumber dari lilitan kain di lututnya itu.

“Udah makin mendingan sekarang. Badanku udah terasa makin enak. Cuma belum bisa berdiri,” katanya di awal perbincangan dengan penulis, pada awal Juni 2022, di teras rumahnya, di sebuah kampung di Kabupaten S, Provinsi Sumatera Utara.

Sebuah ember berukuran kecil bekas tempat cat tembok, diletakkan tepat sejajar di bawah lilitan di lututnya. Embernya sengaja diletakkan di situ, untuk menampung tetesan obat minyak urut, yang ditiriskan ke lilitan kain di lutut supaya meresap ke kulitnya.

Sore itu, anak lelaki Tohap meniriskan minyak urut ke lutut bapaknya. Minyak itu ditaruh di botol Aqua. Tutup botol itu diberi lobang seukuran paku sedang. Minyak mengalir dari lubang itu, saat pantat botol dimiringkan dan bagian tutup itu diarahkan ke bagian kaki Tohap yang sakit.

Sudah sejak tahun 2013 dia menderita sakit. Banyak obat medis yang sudah dilahapnya.

Dia juga sudah banyak bertatap muka dengan sejumlah paranormal, untuk berkonsultasi dan meminta obat atas sakit yang dideritanya. Namun, dari sekian banyak aral melintang yang dilalui itu, keyakinan Tohap lebih besar kepada paranormal yang mengobatinya belakangan ini. Seorang perempuan paruh baya. Tinggal di kecamatan yang sama dengan Tohap.

Sembari mempersilahkan penulis menyeruput teh kopi buatan anaknya, Tohap mulai bercerita bagaimana awal mula dirinya menderita sakit.

Malam itu, tahun 2013, sekitar pukul 19.30 WIB, selepas makan malam, dirinya berbaring di ruang tamu sambil menonton siaran televisi. Kondisi fisiknya sehat dan tidak ada masalah. Tak tau apa penyebabnya, tiba-tiba dari hidungnya, menyucur darah. Bukan hanya menetes sedikit. Alirannya deras. Dia mencoba mengangkat kepalanya dan menyondongkan ke belakang. Maksudnya untuk mencoba hentikan aliran mimisan itu.

“Tapi tak mau berhenti. Mengalir kencang,” ujarnya.

Istri dan anak-anaknya panik. Beberapa sanak famili yang juga tinggal di kampung itu segera dipanggil. Pertolongan pertama seadanya diberikan. Lobang hidung Tohap yang mengeluarkan darah disumbat pakai kapas. Kapas itu digonta-ganti jika darah sudah mengental. Dalam keadaan panik, malam itu juga, Tohap dibawa ke rumah sakit.

Diagnosa medis menyatakan mimisan itu akibat tekanan darah tinggi. Mendapat penanganan medis, mimisan itu berhenti. Tohap diopname untuk pemulihan.

Semenjak itu, dia tidak merasakan pulih total kesehatannya seperti sedia kala. Penyakit darah tinggi yang diidapnya sebagaimana hasil diagnosa medis, kemudian membawa efek lain pada dirinya. Gagal ginjal. Medis mendiagnosa, penyakit itu muncul lagi pada diri Tohap sekitar setahun kemudian. Setelah melalui penanganan medis, akhirnya dia diputuskan untuk melakukan cuci darah secara rutin. Cuci darah itu dijalaninya sejak tahun 2015 hingga sekarang.

“Waktu dibilang mau cuci darah, kutanya-nya perawatnya. Bisanya nanti ini sembuh? Dibilang, ‘bisa, pak. Enam bulan mungkin udah sembuh itu’ Rupanya, sampai sekarang masih tetap harus rutin cuci darah,”ujarnya setengah tertawa.

Meski dirinya sedang mendapat perawatan berjalan dari medis, namun pada saat itu, dirinya masih bisa beraktifitas, walau tenaganya sedikit berkurang dari sedia kala. Dia masih bisa mencangkul, mengendarai sepeda motor, dan aktifitas sehari-hari lainnya.

Hingga pada suatu hari, ada sebuah kejadian yang menurutnya tak lazim, menghinggapi dirinya. Kejadian itu, menguatkan keyakinannya di awal, bahwa penyakit yang menimpa dirinya, bukan murni sebagaimana diagnosa medis. Tapi, ada hal yang berkaitan dengan mistis.

BERSAMBUNG..

Share162Tweet101SendShare

Related Posts

HMI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Tolak RUU Polri: 10 Pasal Dinilai Ancam Demokrasi dan Supremasi Hukum

HMI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Tolak RUU Polri: 10 Pasal Dinilai Ancam Demokrasi dan Supremasi Hukum

by Wahanainfo.com
26 Maret 2025 | 21:30 WIB

Wahanainfo | PematangSiantar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun dengan tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)...

Forum Komunikasi Mahasiswa Pemerhati Padang Lawas Bersama HMI FT UNUMED dan HMJ PKK UNIMED Menggelar Aksi Berbagi Takjil

Forum Komunikasi Mahasiswa Pemerhati Padang Lawas Bersama HMI FT UNUMED dan HMJ PKK UNIMED Menggelar Aksi Berbagi Takjil

by wahanainfo.com
31 Maret 2024 | 06:53 WIB

Deliserdang - Sekumpulan mahasiswa menggelar aksi berbagi takjil di bundaran citralend kabupaten Deliserdang Sumatera Utara. Saptu (30/03/2024). Gerakan ini tergabung...

MELIRIK PENEGAKAN HUKUM PEMILU 2024

MELIRIK PENEGAKAN HUKUM PEMILU 2024

by wahanainfo.com
5 Juni 2023 | 15:13 WIB

OLEH: MAHFUD FAUZI. SE, MITRA POLDA KAB. BATU BARA Wahanainfo | Setiap tahapan pemllu membuka terjadinya peluang sengketa. Baik sengketa...

PERAN PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARA PENGAWASAN PEMILU

PERAN PEREMPUAN DALAM PENYELENGGARA PENGAWASAN PEMILU

by wahanainfo.com
29 Mei 2023 | 14:27 WIB

Wahanainfo | Tebing Tinggi - Proses Pemilihan Umum (PEMILU)  di Indonesia merupakan krusial dan pilar utama dari sistem demokrasi yang...

PENTINGNYA PERAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM PEMILU

PENTINGNYA PERAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM PEMILU

by wahanainfo.com
25 Mei 2023 | 21:06 WIB

Wahanainfo | Lebak - Dinegara demokrasi, Pemilu merupakan sarana kedaulatan rakyat yang sangat penting untuk memilih pemimpin serta wakil rakyat...

INDONESIA TIDAK MENGANCAM SIAPAPUN : “Peradaban Masa Depan Membutuhkan Negara Seperti Indonesia”

TOKOH PEJUANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

by wahanainfo.com
6 April 2023 | 05:37 WIB

Perlu sistem yang baik, dan sistem yang baik, dilandasi oleh Undang-undang yang mendukung. Karena itu Undang-undang Perampasan Asset, diperlukan dan...

Berita Terbaru

Kriminal

IRT & Anak Gadis Kompak Jadi Pengedar Narkoba di Tanah Jawa

8 Mei 2025 | 22:25 WIB
Hukum

HIMAPSI Siantar Desak Kapolres Tindak Penadah Hasil Pencurian Tugu Dayok Mirah

8 Mei 2025 | 18:15 WIB
Head Line

Asiong Bandar Narkoba Serbelawan Diringkus Polisi

8 Mei 2025 | 07:59 WIB
Hukum

HMI Cabang Langkat Demo di Polda Sumut: Tangkap Semua Pelaku Persekusi di Es Kristal Langkat

7 Mei 2025 | 13:14 WIB
Head Line

Rekrutmen Tim Ahli DPRD Simalungun Digelar Tertutup Tanpa Seleksi

6 Mei 2025 | 08:55 WIB
Daerah

DPP HIMAPSI Serahkan SK Caretaker DPC Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai

4 Mei 2025 | 00:00 WIB
News

IMPSU Desak Kapolres Langkat Tindak Tegas Pelaku Onar di Pabrik Es Batu Kristal

3 Mei 2025 | 23:04 WIB
News

Mantan Pejabat Kakanwil Kemenag Maluku Diduga Korupsi, FKPKI: Harus Diadili

3 Mei 2025 | 16:39 WIB
News

GMNI Pematangsiantar Serukan Peringatan Kepada Walikota Pematangsiantar

1 Mei 2025 | 21:33 WIB
News

Kakan Kemenag Simalungun Terima Audensi LBH-AP Muhammadiyah Simalungun

30 April 2025 | 20:41 WIB
News

Badko HMI Sumut Minta Polda Sumut Segera Periksa dan Tangkap Ustad Hasan Al-Asyari Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Mahasiswi UIN Sumatera Utara

30 April 2025 | 15:19 WIB
Head Line

Pencuri Tugu Dayok Mirah Ditangkap, HIMAPSI Apresiasi Gerak Cepat Kapolres Siantar

29 April 2025 | 21:05 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2021-2024 Wahanainfo.com

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • NEWS
  • DAERAH
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • BUDAYA
  • PENDIDIKAN
  • WISATA
  • RUANG KREASI
  • OPINI

© 2021-2024 Wahanainfo.com

rotasi barak berita hari ini danau toba