WAHANAINFO.COM-Pelari Indonesia Odekta Elvina Naibaho berhasil menyabet medali emas nomor maraton putri SEA Games ke-31, dalam perlombaan yang berlangsung di Hanoi National Sports Complex, Stadion Nasional MY Dinh, Hanoi, Vietnam, Kamis (19/5/2022).
Berlari dengan kondisi cuaca sejuk namun lembab sekitar 21-23 derajat celcius, putri Batak kelahiran Desa Soban, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu meraih emas dengan catatan waktu 2 jam 55 menit 27 detik.
Setelah mencapai garis finish, Odekta tersungkur dan merebahkan diri ke lintasan. Dia sempat mengalami kram pada kedua kakinya. Setelah dipapah oleh tim medis, Odekta sempat mual-mual, namun kondisinya membaik.
Teman-temannya para atlet cabang atletik kemudian memeluk hangat Odekta. Dia mulai menangis ketika pelari Emilia Nova memeluknya.
Tangisan Odekta pecah ketika dia menghampiri pelatihnya dan semakin menjadi ketika dia menunjukkan kertas yang bertuliskan:
“Akhirnya… Impianku selama ini terwujud mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia. Terima kasih Ayah Ibu atas doa restumu, ” bunyi tulisan dalam kertas itu, sebagaimana dilansir dari Antaranews.
Bersaing dengan lima pelari dari tiga negara lain, Odekta mengalahkan dua pesaing terberatnya, Christine Halllasgo (Filipina), dan Jasmine Goh (Singapura) yang harus puas meraih medali perak dan perunggu.
Kemenangan kali ini menjadi ajang balas dendam atas kegagalan Odekta pada SEA Games Filipina 2019. Kala itu Odekta yang memimpin perlombaan sejak awal terjatuh sekitar 600 meter jelang finis dan tak bisa melanjutkan perlombaan.
Pada SEA Games ke-30 itu Odekta hanya berhasil merebut medali perunggu di nomor 10.000 meter putri.
Sementara itu, kemenangan Odekta menjadi emas kedua dari cabang olahraga atletik, setelah Eki Febri Ekawati meraih peringkat pertama dalam nomor tolak peluru, Selasa.
Pada perlombaan sebelumnya, Agus Prayogo dan Hendro masing-masing berhasil menyumbang perak pada nomor maraton putra. Dengan begitu, cabang olahraga atletik SEA Games Vietnam telah mempersembahkan dua emas, lima perak dan empat perunggu. (*)
Editor : Candra Malau