SIMALUNGUN – Foto Ketua KPU Simalungun Johan Septian dan dua orang anggota Martua Hutapea dan Faisal Hamzah viral di media sosial facebok. Mereka dicecar hujatan oleh netizen karena mengenakan Sortali (petutup kepala pria) yang diketahui adalah aksesoris Batak Toba.
Ketiga komisioner KPU Simalungun itu berfoto pada saat menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional yang diselenggarakan KPU Republik Indonesia pada 19-20 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua KPU Simalungun Johan Septian yang dikonfirmasi wahanainfo.com mengatakan bahwa mereka sangat menghargai kearifan budaya Simalungun.
“Maaf pak. Tentu kita sangat menghargai kearifan budaya di Simalungun. Namun foto itu menggunakan dress code untuk seluruh peserta konsolnas (Konsolidasi Nasional) dari Sumut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sesuai surat undangan Ketua KPU RI dalam kegiatan Konsolnas bahwa setiap peserta mengenakan penutup kepala yang jenisnya ditentukan oleh KPU Propinsi masing-masing. Atas dasar surat itu, KPU Sumatera Utara memberikan arahan agar seluruh KPU Kabupaten/Kota se Sumatera Utara diseragamkan untuk menggunakan Sortali.
“Kita diseragamkan oleh KPU Propinsi. Sama dengan 32 Kabupaten/Kota lainnya,” kata Johan.
Johan juga menyampaikan bahwa mereka selama ini bangga dengan kearifan lokal budaya Simalungun yang telah mereka wujudkan melalui jingle pilkada yang kental dengan aransemen musik Simalungun.
“Dan dalam acara-acara khusus kami juga mengenakan pakaian adat Simalungun pak,” pungkas Ketua KPU Simalungun menjawab pertanyaan wartawan.
Pantauan wartawan, sesuai informasi yang berkembang di media sosial, dalam waktu dekat akan ada unjukrasa dengan isu penistaan suku Simalungun yang dilakukan oleh Komisioner KPU Simalungun. Unjukrasa akan digelar di kantor KPU Simalungun, di Pamatang Raya. (Romora/Jos)