Wahanainfo | TEBINGTINGGI – Aliansi Pemuda dan Masyarakat Tebingtinggi melakukan aksi damai menuntut 100 hari kinerja Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih dan wakil Wali Kota Chairil Mukmin Tambunan, Senin (02/06/2025) di depan kantor DPRD Tebingtinggi Jalan Sutomo.
Orator aksi, M. Haryono dan Jihan Akbar secara bergantian dalam orasinya menyampaikan kinerja Wali Kota dan wakil Wali Kota dalam 100 hari belum terlihat adanya dampak perubahan Kota Tebingtinggi.
Ada 12 butir pernyataan sikap dan tuntutan pemuda dan masyarakat Tebingtinggi antara lain, meminta DPRD menggelar RDP dengan menghadirkan Wali Kota dan para OPD, menagih realisasi janji politik saat kampanye tentang lapangan kerja, peningkatan pelayanan publik, masalah penertiban pelaku UMKM, meminta Wali Kota menjalankan visi religius dengan melaksanakan MTQ dan juga perbaikan Masjid Agung kota tebing tinggi
Selain itu, mereka meminta transparansi terkait beasiswa utusan daerah (BUD), meminta komitmen Wali Kota dalam memanfaatkan aset Pemko yang terbengkalai, meminta peningkatan kualitas air minum dan dan menurunkan tarifnya, meminta perbaikan pelayanan kesehatan RSKP, masalah sampah dan ketegasan Pemko untuk menjalankan putusan MK menjalankan wajib belajar 9 tahun secara gratis.
Aksi massa sempat memanas dengan membakar ban karena Wali Kota Tebingtinggi tak kunjung datang menghadapi massa.
Sebelum melakukan pertemuan di ruang rapat paripurna DPRD, massa pemuda dan masyarakat diterima Plt Sekda Kamlan Mursid, wakil Ketua DPRD Ikhwan dan anggota DPRD Hiras Gumanti Tampubolon.
Dalam pertemuan tersebut, Sekda maupun wakil Ketua DPRD Ikhwan menyampaikan dari 12 tuntutan tersebut sebagian sudah dilakukan dan beberapa tuntutan lainnya masih dalam proses dan akan dilaksanakan setelah penetapan P. APBD 2025. Keterlambatan berbagai program diakibatkan adanya efesiensi anggaran.
Melalui M. Haryono dan Jihan Akbar mendesak dilakukan pertemuan dengan Wali Kota serta menghadirkan para OPD. Wakil Ketua DPRD Ikhwan meminta agar pemuda dan mahasiswa kembali membuat surat untuk dilakukan pertemuan dengan Wali Kota dan para OPD untuk menyahuti aspirasi dan tuntutan yang belum dilaksanakan.
Mendengar hal tersebut jihan Akbar dan Haryono menyampaikan kepada media kekecewaan yang mendalam mengapa walikota se akan akan anti kritik sehingga tidak mau berdialog dengan Pemuda dan Masyarakat padahal hari ini yang kami bawa adalah kepentingan rakyat, yang kami tagih janji politik beliau tapi lagi lagi beliau mengelak dan tidak mau menerima kami, ini adalah sikap sombong dan diktator yang di perlihatkan pak wali padahal kami punya harapan besar kepada kepemimpinan beliau yang hari ini beliau notabene nya masih muda dan energik mampu lebih menyerap aspirasi masyarakat seperti saat beliau menjadi dewan namun sayang kekuasaan ternyata melena kan maka kami putuskan untuk turun kembali dengan massa yg lebih besar lagi dalam waktu dekat kami akan pastikan dan tunjukkan gelombang protes yang tidak perna beliau lihat seumur beliau hidup. Hidup mahasiswa tutup jihan