WAHANAINFO.COM – Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) menegaskan, menolak program PTPN IV mengkonversi komoditi teh menjadi sawit di perkebunan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Salah satu bentuk penolakan itu, akan disampaikan melalui unjuk rasa yang akan digelar pada Rabu 22 Juni 2022 mendatang.
Koordinator Aksi Jen Cokra Sipayung menjelaskan, unjuk rasa yang akan digelar di depan kantor bupati Simalungun di Pamatang Raya ini, akan diikuti kader Himapsi se Indonesia, secara khusus cabang Simalungun, cabang Pematangsiantar, dan cabang Medan.
“Ini salah satu bentuk penolakan Himapsi terhadap konversi itu. Dengan tegas Himapsi menyatakan menolak konversi teh menjadi sawit,” kata Jen Cokra, Senin (20/6/2022) siang.
Jen Cokra melanjutkan, sikap dari Himapsi ini adalah juga sebagai penegasan komitmen dari sikap yang sebelumnya sudah dinyatakan pada tahun 2011 lalu. Dia menyampaikan, pada tahun 2011, Himapsi juga menyatakan sikap serupa atas adanya kebijakan PTPN IV mengoversi teh menjadi sawit di perkebunan Sidamanik.
“Saat itu juga Himapsi turun ke jalan berjilid-jilid. Bahkan melakukan unjuk rasa sampai ke kantor Direksi PTPN IV. Sekarang ada rencana lagi mau dikonversi, ya pasti dengan tegas kami menolaknya,” tegas Ketua Bidang OKK DPP Himapsi tersebut.
Dia menegaskan, pihaknya menolak konversi tersebut karena dikhawatirkan akan membawa dampak buruk terhadap lingkungan hidup. Jen Cokra mencontohkan fakta nyata dampak buruk tersebut, yakni konversi teh menjadi sawit di PTPN IV Unit Marjandi.
Sebelum komoditi di areal perkebunan tersebut dikonversi, kata Jen Cokra, daerah di sekitarnya yakni Panei Tongah, aman-aman saja jika musim hujan.
“Tapi kita bisa melihat setelah dikonversi. Panei Tongah itu menjadi langganan banjir di musim hujan. Ini contoh nyata dampak buruk dari konversi itu. Maka, tolak konversi teh menjadi sawit adalah harga mati,” pungkasnya. (Candra)