Penjaga gawang Timnas Indonesia, Maarten Paes mengawali karier di klub Nijmegen Union. Menariknya saat itu, ia berstatus sebagai seorang striker bukan penjaga gawang.
Tujuh bulan setelah bergabung ke Nijmegen Union, Paes kemudian bergabung ke FC Utrecht. Pada 2019, ia pun jadi langganan untuk membela tim junior Belanda.
Paes saat itu sangat senang bisa bergabung ke FC Utrecht karena menurunya jadi lompatan karier yang bagus.
“Cukup sulit untuk membuat keputusan. Saya telah belajar banyak dan mengalami momen-momen hebat bersama tim,” ujar Paes saat itu seperti dilansir dari KlasseKeepers.
Namun pada 2022, Paes mengambil keputusan berani dengan menjadi pemain pinjaman di klub MLS, FC Dallas. Ia kemudian dipermanenkan oleh FC Dallas.
Paes mengaku bahwa ia memiliki banyak momen terbaik setelah bergabung ke FC Dallas meski awalnya dipandang sebelah mata oleh publik Belanda.
Pasalnya MLS masih dianggap tidak sekompetitif Eredivisie. Apalagi usia Paes saat itu masih sangat muda dan menjadi salah satu langganan di tim junior Belanda.
Namun lambat laun, Paes mendapatkan hal istimewa dengan bergabung ke FC Dallas. Salah satunya soal fasilitas. Paes mengaku bahwa timnya punya jet pribadi, jadi pemain tidak harus menggunakan pesawat kelas ekonomi.
“Kami selalu punya pesawat pribadi. Kami terbang sehari sebelum pertandingan, tidak perlu check in atau menunggu lalu kami diturunkan di bandara pribadi dekat hotel,” ucap Paes seperti dilansir dari voetbalzone.nl.
Ditegaskan oleh Paes meski mendapat fasilitas enak dengan jet pribadi, namun menurutnya kondisi fisik pemain juga bisa jadi masalah.
“Misalnya, Anda terbang ke pantai barat dan memainkan pertandingan di Los Angeles. Anda bermain pukul 19:30 dan kembali menunju Dalls pukul 00:00, penerbangan itu makan waktu tiga jam dan terdapat perbedaan waktu dua jam. Anda akan tiba pukul 5 dinihari dan itu bisa jadi jetlag,” jelasnya.
“Di sini (FC Dallas), kami mendapatkan semua perawatan dengan gratis, tidur yang nyenyak, makanan yang enak serta kami punya ruang khusus terapi oksigen,” ungkap Maarten Paes.