Wahanainfo. Com | Medan – Johannes Sakty Sembiring, Ketua JAMAN (Jaringan Kemandirian Nasional) Kabupaten Simalungun, meminta agar dilakukan audit lingkungan secara independen untuk menilai dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh tanaman sawit PTPN IV Medan.
Menurut Johannes Sakty Sembiring, fakta di lapangan menunjukkan bahwa setiap hujan deras turun, lahan sawit PTPN IV sering terjadi banjir yang melimpah hingga menutup badan jalan.
“Fakta ini tidak bisa ditutupi, semua kita bisa menyaksikannya,” ujarnya, pada Senin (2/6/2025).
Johannes Sakty Sembiring juga menyebutkan bahwa akibat banjir tersebut, banyak terjadi longsor, jembatan rusak, dan gangguan aktifitas ekonomi masyarakat yang berdampak kerugian besar. Selain itu, mutu aspal hot mix juga menurun drastis karena terendam banjir.
Johannes Sakty Sembiring juga menyoroti terganggunya keseimbangan ekologi akibat tanaman monocultur kelapa sawit PTPN IV. Banyak masyarakat berpendapat bahwa produksi buah-buahan di lahan sekitar tanaman sawit PTPN IV terganggu.
“Ini perlu audit untuk membuktikannya,” tegas Johannes Sakty Sembiring.
Dengan demikian, Johannes Sakty Sembiring menekankan bahwa sangat perlu dilakukan audit lingkungan secara independen terhadap dampak tanaman sawit PTPN IV terhadap kerusakan lingkungan.
Jika memang PTPN IV mengakibatkan kerusakan lingkungan yang merugikan perekonomian masyarakat, perlu dikaji juga penutupan PTPN IV atau mengganti varitas tanaman PTPN dari sawit menjadi tanaman lainnya.
Penulis: Dedi Pohan.