Wahanainfo | Sumatera Utara – Pemerintah Diminta Konsisten melakukan pembatasan Impor Hortikultura guna meningkatkan pendapatan petani holtikultura di Indonesia, hal tersebut di ungkapkan oleh Lamhot Rotuah Saragih ST, kader Jaringang Kemandirian Nasional Sumatera Utara ( JAMAN SUMUT).
Lamhot Saragih mengatakan, pembatasan impor holtikultura tentunya juga akan memberikan peluang yang lebih besar terhadap industri hortikultura dalam negeri.
Masih menurut Lamhot, bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah petani hal tersebut sesuai dengan Data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2022, dari 135,3 juta penduduk yang bekerja, 29,96% persennya bekerja di sektor pertanian, maka sudah sewajarnya pemerintah berpihak kepada petani dalam Negeri .
“Kita tidak anti dengan kebijakan impor namun tentunya harus ada pembatasan yang memperhatikan kestabilan harga panen petani kita”, ujar nya.
Sebagai contoh kecil, bahwa saat ini ditengah kegembiraan para petani di Sumatera Utara nya atas kenaikan harga Kubis masyarakat justru merasa gelisah atas hadir nya Kubis dari China dan Vietnam ke dalam Negeri.
Hal ini tentunya menurunkan semangat para petani di Indonesia dalam menjalankan aktivitas nya sebagai pejuang ketahanan pangan di NKRI.
” Apa artinya ada program ketahanan pangan yang di cetuskan oleh pemerintah kalau pemerintah justru membiarkan petani bertarung dengan produk Impor yang harga nya justru merusak harga produk lokal”, Ungkap Lamhot kesal.
Harapan kita kedepan pemerintah lebih serius dalam melindungi petani lokal agar petani lokal lebih bersemangat dalam menciptakan ketahanan pangan di Indonesia. (rel)