https//wahanainfo.com Kabupaten Bekasi saptu (12/juli/2025) jam 01_32wib'”Proyek pengaspalan hotmix yang dilaksanakan di ruas Jalan Sukatani–Polo Sirih, Kabupaten Bekasi, menuai sorotan dari warga setempat. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi tersebut menggunakan anggaran APBD Tahun 2025 sebesar Rp 229.014.000, (red)
Meski proyek ini membawa harapan terhadap peningkatan kualitas infrastruktur jalan, warga mempertanyakan transparansi pelaksanaan, khususnya terkait papan informasi proyek yang dianggap tidak memuat data penting seperti volume pekerjaan dan jadwal pelaksanaan maupun penyelesaian .
“Saya melihat pekerjaan pengaspalan dilakukan .pada malam hari, tetapi di papan proyek tidak dicantumkan kapan proyek ini dimula 3 pebruari 2025 i dan kapan selesainya kosong,Ini jadi pertanyaan kami sebagai warga,” ujar nya , salah satu warga yang pada saat pelaksana berada di sekitar lokasi kegiatan tersebut
Warga lainnya turut menyampaikan keprihatinan. Ia mengaku senang jalan diperbaiki, namun menilai pelaksanaan proyek tidak disertai dengan informasi yang memadai.
“Kami hanya ingin tahu kejelasannya. Jangan sampai timbul dugaan mark-up karena kurangnya transparansi. Ini kan uang rakyat, bukan dana pribadi. Seharusnya sesuai aturan, papan proyek mencantumkan semua informasi penting,” ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan informasi di lapangan, ditemukan ketidaksesuaian pada ketebalan lapisan aspal. Menurut pengawas proyek yang enggan disebutkan namanya, ketebalan seharusnya 4 cm, namun pada praktiknya ditemukan bervariasi, mulai dari 3 cm hingga 5 cm. Bahkan di beberapa titik terdapat tanda silang putih yang menimbulkan tanda tanya di kalangan warga.
Saat dimintai keterangan, pihak konsultan pengawas dari Dinas terkait yang berada di dekat lokasi proyek terlihat enggan memberikan penjelasan secara terbuka kepada media.
Warga berharap Aparat Penegak Hukum (APH) dapat melakukan pengawasan lebih ketat terhadap proyek-proyek infrastruktur yang sedang berlangsung, guna menghindari potensi penyimpangan serta memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi.(red) (pewarta!;Suganda)